Jumat, 29 Oktober 2010

LUKA DAN PERAWATANNYA (I)

Kali ini aku mau menulis tentang luka dan cara perawatannya. Seringkali kita atau anak kita tanpa suatu sebab yang disengaja ( terjatuh, terpeleset, teriris, tergores ,dll ) sehingga pada tubuh kita (kulit) mengalami sesuatu yang menyebabkan sakit, dan itu biasa disebut luka.
Ini tulisan sederhana namun semoga bisa diambil manfaatnya bagi para pembaca …; dan tulisan ini bukan karanganku asal-asalan, tetapi merupakan tulisan yang mengambil dari beberapa sumber atau ahli….he he he…supaya tidak salah, dan supaya tulisan ini bisa dipertanggungjawabkan….. ( uupps….ya mana bisa aku buat tulisan secara sendiri tanpa belajar atau membaca atau mengutip dari ilmu-ilmu orang lain ).

A. Pengertian dari Luka .
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor, 1997). Luka
adalah kerusakan kontinyuitas pada kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lainnya.(Kozir 1995 )
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul, diantaranya :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel

B. Jenis-Jenis Luka
Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara mendapatkan luka itu dan
menunjukkan berapa derajat luka tersebut (Taylor, 1997). Dalam hal ini jenis-jenis luka dibedakan sebagai berikut :

1. Berdasarkan tingkat kontaminasi
a. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah tak terinfeksi yang mana tidak terjadi
proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan,
genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang
tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson – Pratt).
Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka
pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam
kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi
luka adalah 3% - 11%.
c. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka
akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau
kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi
nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
d. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya
mikroorganisme pada luka dan biasanya ini akan memperparah luka.

2. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
a. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi
pada lapisan epidermis kulit.
b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda
klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi
kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi
tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan
epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan
tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.

Mungkin itu dulu ya…., tulisan ini bakalan bersambung , karena aku juga masih mencari-cari daftar pustakanya…, jangan bosen baca tulisanku ya…...

Oh iya sebelum aku akhiri...., ada yang mau gabung ikutan bisnis online yang aku tawarkan gak ? ; jika tertarik pingin menambah penghasilan dirumah , atau pingin bisa kerja dirumah biar bisa sambil menemani dan mengikuti perkembangan anak-anak kita ; silakan klik banner-banner yang ada di blog-ku ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar